Dikalangan masyarakat khususnya remaja budaya literasi
sudah cukup terkikis. Di Indonesia masyarakat hanya membaca sebanyak 2-4 jam
perhari sedangkan standar yang di tetapkan oleh UNESCO sebanyak 4-6 jam sehari.
Rendahnya tingkat literasi masyarakat terutama remaja di Indonesia disebabkan
oleh kurangnya budaya membaca dan tidak maksimalnya sumber daya pendukung
seperti perpustakaan, surat kabar, pendidikan dan ketersediaan internet.
Ketersediaan perpustakaan yang dihadirkan secara seringpun belum
mampu menggaet minat publik untuk membaca buku. Masyarakat saat ini telah
beralih menjadi pembaca digital, namun yang menyedihkan adalah ketika
masyarakat sekarang hanya sekedar membaca pesan online bukan artikel atau
semacamnya.
Namun dari beberapa penelitian menunjukan bahwa mereka yang
membaca online masih berminat mendatangi pameran buku atau festival buku
sebanyak 70an % (riset persatuan penerbit indonesia). Dalam risetnya juga
menunjukkan bahwa 72% didalamnya sangat tertarik membaca karya fiksi. Dengan
begitu dapat disimpulkan bahwa masyarakat sebenarnya masih memilih bacaan
dengan media kertas. Hal ini bisa menjadi secercah cahaya dibangunnya budaya
literasi pada masyarakat dengan kata lain Indonesia belum kehilangan harapan
atas budaya cinta literasi.
Dalam kasus ini kita tidak perlu terlalu memaksakan bacaan
apa yang akan kita baca, namun bacalah sesuatu yang kita sukai. Pertanyanya
“bagaimana jika tidak suka membaca?” sangat mudah untuk menjawabnya. Selipkan
15 menit saja untuk melirik tulisan, tidak harus serius atau yang berbobot
berat. Kita bisa mulai membaca komik, cerita pendek, atau sekedar quote harian yang bisa didapat didalam
buku maupun media online. Satu hal yang
harus diingat “lakukan berulang” bisa setelah sarapan, menunggu antrian, saat dikendaraan atau kapanpun itu.
Jika sudah terbiasa membaca maka kita bisa melihat
warna bacaan apa yang kita suka. Dengan begitu kecintaan dalam membaca akan
terus bertambah sehingga budaya melek literasi berkembang kembali. Pada
akhirnya respons publik yang cukup baik seputar dunia perbukuan adalah obor
untuk memulai perjuangan meningkatkan daya literasi masyarakat Indonesia. Ayo
budayakan membaca !! .(Nida’ Al-Ulfah Untoro| Ahad, 8 Januari 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar