Berita Kegiatan IPM Bantul

Melek literasi bisa dimulai dari fiksi



http://smkn2-pariaman.blogspot.co.id/2016/05/panduan-gerakan-literasi-sekolah.html
Dikalangan masyarakat khususnya remaja budaya literasi sudah cukup terkikis. Di Indonesia masyarakat hanya membaca sebanyak 2-4 jam perhari sedangkan standar yang di tetapkan oleh UNESCO sebanyak 4-6 jam sehari. Rendahnya tingkat literasi masyarakat terutama remaja di Indonesia disebabkan oleh kurangnya budaya membaca dan tidak maksimalnya sumber daya pendukung seperti perpustakaan, surat kabar, pendidikan dan ketersediaan internet.
Ketersediaan perpustakaan yang dihadirkan secara seringpun belum mampu menggaet minat publik untuk membaca buku. Masyarakat saat ini telah beralih menjadi pembaca digital, namun yang menyedihkan adalah ketika masyarakat sekarang hanya sekedar membaca pesan online bukan artikel atau semacamnya.
Namun dari beberapa penelitian menunjukan bahwa mereka yang membaca online masih berminat mendatangi pameran buku atau festival buku sebanyak 70an % (riset persatuan penerbit indonesia). Dalam risetnya juga menunjukkan bahwa 72% didalamnya sangat tertarik membaca karya fiksi. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa masyarakat sebenarnya masih memilih bacaan dengan media kertas. Hal ini bisa menjadi secercah cahaya dibangunnya budaya literasi pada masyarakat dengan kata lain Indonesia belum kehilangan harapan atas budaya cinta literasi.
Dalam kasus ini kita tidak perlu terlalu memaksakan bacaan apa yang akan kita baca, namun bacalah sesuatu yang kita sukai. Pertanyanya “bagaimana jika tidak suka membaca?” sangat mudah untuk menjawabnya. Selipkan 15 menit saja untuk melirik tulisan, tidak harus serius atau yang berbobot berat. Kita bisa mulai membaca komik, cerita pendek, atau sekedar quote harian yang bisa didapat didalam buku maupun media online.  Satu hal yang harus diingat “lakukan berulang” bisa setelah sarapan, menunggu antrian,  saat dikendaraan atau kapanpun itu.
Jika sudah terbiasa membaca maka kita bisa melihat warna bacaan apa yang kita suka. Dengan begitu kecintaan dalam membaca akan terus bertambah sehingga budaya melek literasi berkembang kembali. Pada akhirnya respons publik yang cukup baik seputar dunia perbukuan adalah obor untuk memulai perjuangan meningkatkan daya literasi masyarakat Indonesia. Ayo budayakan membaca !! .(Nida’ Al-Ulfah Untoro| Ahad, 8 Januari 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dikelola oleh Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PD IPM Bantul | Desain Template oleh Templateism | MyBloggerLab Copyright © 1435H | 2014M

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.